Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog yang sederhana ini.Semoga kunjungan anda bisa bermanfaat untuk menuju hidup yang lebih baik.

Senin, 08 Agustus 2011

LELAKI PEMBAWA BANTAL DI ALUN-ALUN KOTA.

Suatu hari datanglah seorang pria muda pada sang Bijak."Guru saya terlalu banyak dosa.Saya sering memfitnah,berbohong sudah kebiasaan,dan sering menggosipkan orang lain dengan hal-hal buruk.Banyak orang tersakiti karena lidah saya,banyak orang geram karena kelakuan saya,sampai orang tua sayapun tidak sudi menerima saya lagi.Saya sangat menyesal dan saya ingin mohan ma'af bertaubat.Bagaimana caranya agar Tuhan mengampuni kesalahan saya,Guru?"

Sang Bijak berkata,"Ambilkan bantal di tempat tidurku.Bawalah ke alun-alun kota.Di sana bukalah bantal itu sampai kapas-kapas ataupun bulu-bulu ayam di dalamnya keluar tertiup angin.Itulah bentuk hukuman atas kata-kata jahat yang sering keluar dari mulutmu,juga perilakumu yang lain."

Meski kebingungan,pria itu tetap saja berangkat ke alun-alun kota menjalani "hukuman" yang diperintahkan kepadanya.Di alun-alun dia membuka bantal yang dibawanya,dalam sekejap kapas-kapas dan bulu-bulu ayam di dalamnya beterbangan tertiup angin.

Setelah selesai ia kembali menghadap sang Bijak."Saya telah melakukan apa yang Guru perintahkan. Apakah segala dosa saya telah diampuni?"

Jawab sang Bijak,"Kamu belum dapat pengampunan.Kamu baru menjalankan separuh tugasmu.Kini kembalilah kamu ke alun-alun kota dan pungutlah kembali bulu-bulu ayam serta kapas-kapas yang tadi beterbangan tertiup angin." 

Pria itu ternganga,tak mampu berkata-kata.Langsung dia tergopoh-gopoh menuju alun-alun kota.

Sang Bijak memandangi kepergiannya.Dalam hatinya berdoa,"Ya Allah...bila di tiap desah nafas dan langkahnya menyenandungkan pengakuan dosa serta dari dalam hatinya bercucuran air mata ingin pengampunan dariMU,maka ampunilah ya Allah....dan berilah petunjuk kepadanya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar